Kamis, 10 April 2014

PROGRAM GRATIS DARI PEMERINTAH UNTUK PENGOBATAN TUBERCULOSIS

“Kepatuhan dalam menjalani pengobatan dengan teratur selama 6 bulan tanpa putus dan rutin minum obat menjadi kunci keberhasilan penyembuhan pasien tuberculosis. Jika hal itu tidak dilakukan, penyakit tuberculosis akan menjadi Tuberculosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) yang kebal obat.” demikian yang dijelaskan Ketua Pokja Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS) dan TB-MDR RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P (K) dalam kegiatan temu media mengenai TB dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUP Persahabatan. 

Pasien tuberculosis yang tidak terobati, maka setelah 5 tahun, 50% dari mereka akan meninggal, 25% bisa sembuh jika daya tahan tubuhnya tinggi, dan 25% akan tetap kronis dan dapat menularkan penyakit.

Saat ini kementrian kesehatan telah membuat program-program pengobatan gratis untuk TBC seperti Directly Observed Treatment Short-course (DOTS). Tujuan dibuatnya program ini adalah untuk mengurangi tingginya angka TBC di Indonesia. Strategi DOTS ini sesuai dengan rekomendasi WHO. Program DOTS ini memiliki fokus utama yaitu pada penemuan dan penyembuhan pasien dengan prioritas kepada pasien Tuberculosis tipe menular. Dengan DOTS ini akan memutuskan penularan tuberculosis, dengan begitu akan menurunkan insidensi tuberculosis di masyarakat. Program DOTS memiliki 5 komponen, yaitu:
  1. Komitmen politis. 
  2. Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya. 
  3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus tuberculosis dengan tata laksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan. 
  4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu. 
  5. System pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian  terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Pengobatan tuberculosis yang dilakukan secara benar dengan program DOTS, kurang lebih 95% penderita akan sembuh.

Pengobatan untuk penyakit tuberculosis, pasien harus datang setiap hari untuk mendapatkan suntikan  dan 15 jenis obat yang diminum dalam waktu kurang lebih 10 menit harus dilakukan selama 6 bulan tanpa putus.



Sumber:



Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan (Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2012. STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TUBERCULOSIS. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan (Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2012. MODUL PELATIHAN PEMERIKSAAN DAHAK MIKROSKOPIS TUBERCULOSIS. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Chin, James M.D, M.Ph. 2000. MANUAL PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog nurulalyarumahkita@blogspot.com

Semoga bermanfaat untuk kita semua postingan yang sudah anda baca. Dan..

Mohon dukungannya untuk FOLLOW, COMMENT dan SHARE blog ini ya, supaya terus berkembang.

Terima kasih..